Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Perlunya Terobosan di SMK

Oleh : Imam B. Prasodjo Sosiolog UI. Direktur Yayasan Nurani Dunia Kompas, Sabtu, 22 September 2018 : 6 Indonesia adalah negeri yang dapat diibaratkan seperti kapal besar yang membawa penumpang begitu banyak. Dari 265 juta penumpang yang berada dalam lambung kapal di tahun 2018 ini, lebih dari separuhnya (133,9 juta) masuk kategori angkatan kerja, dan yang tercatat bekerja berjumlah 127,07 juta. Ironisnya, menurut BPS (Februari 2018), dari 127,07 juta penduduk yang bekerja ini, hampir 60% (75,99 juta) hanya berpendidikan SMP ke bawah. Artinya, kapal besar ini, berisi para pekerja dengan pengetahuan dan ketrampilan sangat terbatas.  Belum juga kita terpana dengan data ini, dahi kita pun berkerut membaca data BPS yang mengindikasikan bahwa dengan meningkatnya tingkat pendidikan, tak serta merta mereka mudah mendapatkan pekerjaan. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di kalangan angkatan kerja berpendidikan sekolah menengah atas justru lebih tinggi dibadingkan dengan mereka yang me

Memilih Pekerjaan : Memilih Yang Ada ataukah Yang Sesuai Cita-cita ?

Oleh : Bambang Haryanto Kasus : “Banyak juga saya denger waktu dulu ketika sama sama cari kerja, sesama pencari kerja yang gengsian . Alias milih-milih kerja. Pada awalnya lebih idealis, mengikuti visi pribadi, mencari pekerjaan yang cocok. Kalau menurut saya,  apa pun kesempatan itu harus kita ambil. Baik perusahaannya itu baru mulai berdiri, perusahaannya masih rugi, yang pasti kita yang masih fresh graduate membutuhkan pengalaman kerja.  Hal itu yang kadang membuat teman-teman fresh graduate merasa terlena, merasa lulusan universitas negeri top, indeks prestasi diatas rata-rata, lalu memilih-milih perusahaan.   Alhasil tidak mendapatkan apa-apa, lalu kesempatan itu menjadi hilang satu persatu.” ( Angga ). Solusi: “ Anda mungkin mendengar banyak pendapat bahwa “pekerjaan apa pun yang ada akan lebih baik daripada tidak ada pekerjaan!” saat ini. Percayalah, hal itu tidak benar. Mungkin Anda tergoda untuk melamar pekerjaan apa pun yang Anda temukan, tetapi pe

Melacak Penyebab Ribuan Sarjana Menganggur di Indonesia Tak Kunjung Dilirik Perusahaan

Oleh : Adi Renaldi | 10 September 2018 Kalau kamu termasuk sarjana baru yang sampai detik ini meratapi nasib gara-gara tak ada panggilan kerja meski ratusan surat lamaran sudah dikirim ke perusahaan, tenang saja, kamu tidak sendirian.  Hasil survei dari Willis Towers Watson yang dilakukan sejak 2014 hingga 2016 menyebutkan delapan dari sepuluh perusahaan di Indonesia kesulitan mendapatkan lulusan perguruan tinggi dalam negeri siap pakai. Padahal, jumlah lulusan perguruan tinggi di Indonesia setiap tahunnya mencapai 250 ribu orang. Ironisnya lagi, pertumbuhan jumlah perusahaan di Indonesia termasuk pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dalam satu dekade terakhir, ada 3,98 juta perusahaan baru muncul di Tanah Air. Itu berarti setidaknya setiap tahun bermunculan 398.000 perusahaan rintisan. Kini total perusahaan di Indonesia mencapai 26,71 juta berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang 201. Erry Hadisto termasuk satu dari ribuan lulusan strata 1 yang terpaksa menga